Pages

Selasa, 17 September 2013

Ohh hey!

Sudah berapa kali aku merasakan hal seperti ini. Merasakan apa yang telah aku lakukan itu sia-sia. Bukankah aku dengan diriku pernah berjanji bahwa setiap hal yang aku lakukan adalah suatu proses? Proses apa? Kini hal yang sangat merajuk dan menjejal jiwa itu lagi-lagi datang. Sudah berapa kali? Hmm, tiga-empat kali atau bahkan berkali-kali. Aku tidak tahu diri! Sangat tidak pernah bersyukur atas apa yang telah terjadi! Hey! Kenapa aku terlalu sibuk dengan memikirkan hal-hal yang sudah terjadi. Bukankah semuanya proses? Proses agar aku menjadi lebih kuat bukan? Kenapa hati dan ucapanku tak bersinergi menerima semuanya. Kenapa dikala senyum terukir dan ucapan manis penuh semangat menyisakan sedikit sesak yang membuat air mata ini selalu ingin menetes. Aku salah? Tentu saja bukan!. Aku telah mencoba bukan? Setidaknya aku bukanlah pecundang yang hanya bersembunyi dibalik tempurungnya tanpa mau ada perubahan! Lantas aku tetap tidak bisa menyadarinya? Oh aku lupa! Bahwa semua kuasa bukanlah aku yang mengendalikannya. Alloh ! Dia yang Maha Bertindak dan Memutuskan. Hey! Aku siapa? Aku bukankah hanya makhluk hina yang tak pandai bersyukur kepada-Nya. Kesempatan demi kesempatan sudah Ia berikan kepadaku bukan? Lantas kenapa aku masih mempermasalahkan yang terjadi. Hey! Aku tidak marah! Tidak marah sama sekali. Ini hanyalah sebuah luapan emosi yang labil dari seorang pejuang kegagalan. Uh! Sungguh tidak berarti semua waktu yang akan ku lalui dengan penuh kesia-siaan karena hati yang selalu resah dengan keadaan. Bersyukurlah! Maka Dia akan memberikan apa yang telah aku lakukan itu lebih dari apa yang aku bayangkan. Mau apa hah? Semua puing-puing kejadian telah berlalu bukan. Aku tidak ingin ada ucapan selip yang merujuk pada sebuah restorasi yang hanya bisa membuatku semakin buruk!
Hey! Aku sudah dewasa bukan? Sudah banyak hal yang masam ku lewati. Apa? Hanya hal konyol yang memang ku akui memengaruhi otakku selama seminggu ini yang membuatku lupa diri? Hey! Aku ingin memutar waktu, begitu yang harus ku katakana? BODOH! Jika waktu berputar dan kembali sesuai keinginanku, itu pun aku tidak akan bisa mengetahui nasib lain seperti apa yang akan kutemui. Jika waktu terulang, maka cerita baru akan terbentuk bukan? Jadi, kamu aku ataupun kalian yang lebih mempersalahkan waktu dan orang lain sadarlah dan pahami apa yang terjadi. Bukannya sibuk berandai-andai jika dulu aku begini maka akan begini dan bla..bla..bla..
Perkataan seperti itu TIDAK BERGUNA! Lihat saja. Semakin kamu merutuki dirimu maka semakin pula kamu menyakiti hidupmu dengan mengurangi waktu bergunamu!
Hey! Kamu yang disana! Kamu masih bersenandung dengan isak tangis yang tidak menentu dan memekakan telinga! Kamu semestinya sadar dan tahu. Bukan sekarang waktu emasmu. Sekarang waktu pahit yang akan berbuah manis kelak. Kuatlah! Jangan terus menerus menekuk lutut dan bersembunyi dipojokan gelap itu!
Hey kamu! Kamu yang selalu merasa kurang akan segalanya! Kau semestinya tahu bahwa masih banyak kekurangan yang lebih buruk yang dimiliki oleh orang-orang yang kau anggap LEBIH BAIK darimu itu. Jika kamu kuat kamu akan berhasil!
Hey kamu! Kamu yang selalu sibuk menahan air mata dan selalu tampak kuat! Menangislah! Saatnya untukmu untuk menumpahkan semuanya, namun setelah itu hapus semua keburukan itu!
Hey kamu! Kamu yang menganggap dirimu selalu berusaha LEBIH dari orang lain tetapi selalu GAGAL! Ketahuilah, bahwa disudut sana ada orang yang lebih berjuang dibandingkan kamu dan ia pun mengalami hal yang sama denganmu, tapi dia tak mempersalahkan nasib bahkan ia tegar!
Hey kamu! Kamu yang selalu berfikir bahwa keinginanmu akan selalu sejalan dengan tindakanmu! Ketahuilah bahwa jika kau selalu mendapatkan pencapaian baik maka ketika satu keburukan mendatangimu akan meyebabkan kau HANCUR tanpa sisa!
Hey kamu! Kamu yang selalu menganggap orang lain penyebab dari kegagalanmu! Sadarlah bahwa kamu memang belum memantaskan diri untuk meraih sukses itu! Mungkin saja, setelah kau sukses maka kamu akan sombong dan HANCUR!
Hey kamu! Lihatlah aku! Aku baik-baik saja meskipun kamu pasti beranggapan lain. Hey kamu! Jangan sibuk menjadi penghasut dan pendusta! Jujur dan akui saja bahwa orang lain lebih pantas darimu!
Hey kamu! Bukankah kau ingin menuai kebaikan? Maka Siapkanlah kebaikanmu dengan keikhlasan menerima dari sekarang! Bukannya selalu mempersalahkan suatu hal yang mustahil kau ubah!
Hey kamu! Kamu tidak akan pernah mengetahui apa yang terjadi! Bukankah sesuatu yang kamu anggap baik bagimu mungkin saja tidak baik untukmu dan hal yang kamu anggap buruk merupakan hal yang lebih baik untukmu? Renungilah itu.
Hey kamu! Dengarkan aku! Bahwa semua kebaikanmu akan bernilai, karena setiap perbuatan akan mendapatkan balasannya meskipun sekecil atom. Maka tidak ada sedikitpun hal yang salah dalam perjuangnmu.
Hey kamu! Kamu yang selalu merajuk dan mempersalahkan keadaan, lihatlah apakah kamu yang salah atau keadaan? Disini aku berharap bahwa kamu akan semakin kuat dan tegar. Jika ia kamu menangis maka menangislah! Itu kodratmu karena kau seorang yang tangguh! Satu hal yang jangan pernah kau lontarkan dari mulutmy dan sikapmu, yaitu jangan pernah menunjukkan kekecewaanmu terhadap siapapun. Apakah kamu berjanji tidak akan melakukannya? Cukuplah sudah 2 tahun yang lalu kau menjadi pemaki yang handal! Tapi, sekarang kau harus berubah! Lebih kuat dan mantap akan hidup! Ingatlah bahwa setiap kehidupanmu akan selalu diiringi masalah, namun setiap masalah akan menjadikan cerita indahnya sendiri.  
Harapanku kini, aku bisa melihatmu menjadi lebih baik, lebih dewasa dan lebih bijaksana. Kau merupakan seorang yang sangat berharga, meskipun kau belum disadari oleh siapapun. Kau janganlah berkecil hati, selalu ada hal terbaik dan paling terbaik untukmu. Alloh memiliki rencana besar dibalik semua kegagalanmu itu!

            Daripada menahan lebih baik ungkapkan
biarkan mengalir bak air bah
tanpa arah dan tujuan
hingga emosi pun bertambah
Sudah lupakan!
Semua sajak telah berlalu
Cukup! hentikan
Mari merajut cerita yang baru
Sepi jeritan dalam hati
Bukan berarti baik!
rasa khawatir yang menghantui
terdiam tanpa pekik!


menulislah! rasakan hal-hal baik :)



0 komentar:

Posting Komentar