Sudah berapa kali aku merasakan hal seperti ini.
Merasakan apa yang telah aku lakukan itu sia-sia. Bukankah aku dengan diriku
pernah berjanji bahwa setiap hal yang aku lakukan adalah suatu proses? Proses
apa? Kini hal yang sangat merajuk dan menjejal jiwa itu lagi-lagi datang. Sudah
berapa kali? Hmm, tiga-empat kali atau bahkan berkali-kali. Aku tidak tahu
diri! Sangat tidak pernah bersyukur atas apa yang telah terjadi! Hey! Kenapa
aku terlalu sibuk dengan memikirkan hal-hal yang sudah terjadi. Bukankah
semuanya proses? Proses agar aku menjadi lebih kuat bukan? Kenapa hati dan
ucapanku tak bersinergi menerima semuanya. Kenapa dikala senyum terukir dan
ucapan manis penuh semangat menyisakan sedikit sesak yang membuat air mata ini
selalu ingin menetes. Aku salah? Tentu saja bukan!. Aku telah mencoba bukan? Setidaknya
aku bukanlah pecundang yang hanya bersembunyi dibalik tempurungnya tanpa mau
ada perubahan! Lantas aku tetap tidak bisa menyadarinya? Oh aku lupa! Bahwa
semua kuasa bukanlah aku yang mengendalikannya. Alloh ! Dia yang Maha Bertindak
dan Memutuskan. Hey! Aku siapa? Aku bukankah hanya makhluk hina yang tak pandai
bersyukur kepada-Nya. Kesempatan demi kesempatan sudah Ia berikan kepadaku
bukan? Lantas kenapa aku masih mempermasalahkan yang terjadi. Hey! Aku tidak
marah! Tidak marah sama sekali. Ini hanyalah sebuah luapan emosi yang labil
dari seorang pejuang kegagalan. Uh! Sungguh tidak berarti semua waktu yang akan
ku lalui dengan penuh kesia-siaan karena hati yang selalu resah dengan keadaan.
Bersyukurlah! Maka Dia akan memberikan apa yang telah aku lakukan itu lebih
dari apa yang aku bayangkan. Mau apa hah? Semua puing-puing kejadian telah
berlalu bukan. Aku tidak ingin ada ucapan selip yang merujuk pada sebuah restorasi
yang hanya bisa membuatku semakin buruk!
Hey! Aku sudah dewasa bukan? Sudah banyak hal
yang masam ku lewati. Apa? Hanya hal konyol yang memang ku akui memengaruhi
otakku selama seminggu ini yang membuatku lupa diri? Hey! Aku ingin memutar
waktu, begitu yang harus ku katakana? BODOH! Jika waktu berputar dan kembali
sesuai keinginanku, itu pun aku tidak akan bisa mengetahui nasib lain seperti
apa yang akan kutemui. Jika waktu terulang, maka cerita baru akan terbentuk
bukan? Jadi, kamu aku ataupun kalian yang lebih mempersalahkan waktu dan orang
lain sadarlah dan pahami apa yang terjadi. Bukannya sibuk berandai-andai jika
dulu aku begini maka akan begini dan bla..bla..bla..
Perkataan
seperti itu TIDAK BERGUNA! Lihat saja. Semakin kamu merutuki dirimu maka
semakin pula kamu menyakiti hidupmu dengan mengurangi waktu bergunamu!
Hey!
Kamu yang disana! Kamu masih bersenandung dengan isak tangis yang tidak menentu
dan memekakan telinga! Kamu semestinya sadar dan tahu. Bukan sekarang waktu
emasmu. Sekarang waktu pahit yang akan berbuah manis kelak. Kuatlah! Jangan
terus menerus menekuk lutut dan bersembunyi dipojokan gelap itu!
Hey
kamu! Kamu yang selalu merasa kurang akan segalanya! Kau semestinya tahu bahwa
masih banyak kekurangan yang lebih buruk yang dimiliki oleh orang-orang yang
kau anggap LEBIH BAIK darimu itu. Jika kamu kuat kamu akan berhasil!
Hey
kamu! Kamu yang selalu sibuk menahan air mata dan selalu tampak kuat!
Menangislah! Saatnya untukmu untuk menumpahkan semuanya, namun setelah itu
hapus semua keburukan itu!
Hey
kamu! Kamu yang menganggap dirimu selalu berusaha LEBIH dari orang lain tetapi
selalu GAGAL! Ketahuilah, bahwa disudut sana ada orang yang lebih berjuang
dibandingkan kamu dan ia pun mengalami hal yang sama denganmu, tapi dia tak mempersalahkan
nasib bahkan ia tegar!
Hey
kamu! Kamu yang selalu berfikir bahwa keinginanmu akan selalu sejalan dengan
tindakanmu! Ketahuilah bahwa jika kau selalu mendapatkan pencapaian baik maka
ketika satu keburukan mendatangimu akan meyebabkan kau HANCUR tanpa sisa!
Hey
kamu! Kamu yang selalu menganggap orang lain penyebab dari kegagalanmu!
Sadarlah bahwa kamu memang belum memantaskan diri untuk meraih sukses itu!
Mungkin saja, setelah kau sukses maka kamu akan sombong dan HANCUR!
Hey kamu! Lihatlah aku! Aku baik-baik saja
meskipun kamu pasti beranggapan lain. Hey kamu! Jangan sibuk menjadi penghasut
dan pendusta! Jujur dan akui saja bahwa orang lain lebih pantas darimu!
Hey kamu! Bukankah kau ingin menuai kebaikan?
Maka Siapkanlah kebaikanmu dengan keikhlasan menerima dari sekarang! Bukannya
selalu mempersalahkan suatu hal yang mustahil kau ubah!
Hey
kamu! Kamu tidak akan pernah mengetahui apa yang terjadi! Bukankah sesuatu yang
kamu anggap baik bagimu mungkin saja tidak baik untukmu dan hal yang kamu anggap
buruk merupakan hal yang lebih baik untukmu? Renungilah itu.
Hey
kamu! Dengarkan aku! Bahwa semua kebaikanmu akan bernilai, karena setiap
perbuatan akan mendapatkan balasannya meskipun sekecil atom. Maka tidak ada
sedikitpun hal yang salah dalam perjuangnmu.
Hey
kamu! Kamu yang selalu merajuk dan mempersalahkan keadaan, lihatlah apakah kamu
yang salah atau keadaan? Disini aku berharap bahwa kamu akan semakin kuat dan
tegar. Jika ia kamu menangis maka menangislah! Itu kodratmu karena kau seorang
yang tangguh! Satu hal yang jangan pernah kau lontarkan dari mulutmy dan
sikapmu, yaitu jangan pernah menunjukkan kekecewaanmu terhadap siapapun. Apakah
kamu berjanji tidak akan melakukannya? Cukuplah sudah 2 tahun yang lalu kau
menjadi pemaki yang handal! Tapi, sekarang kau harus berubah! Lebih kuat dan
mantap akan hidup! Ingatlah bahwa setiap kehidupanmu akan selalu diiringi
masalah, namun setiap masalah akan menjadikan cerita indahnya sendiri.
Harapanku
kini, aku bisa melihatmu menjadi lebih baik, lebih dewasa dan lebih bijaksana.
Kau merupakan seorang yang sangat berharga, meskipun kau belum disadari oleh
siapapun. Kau janganlah berkecil hati, selalu ada hal terbaik dan paling terbaik
untukmu. Alloh memiliki rencana besar dibalik semua kegagalanmu itu!
Daripada menahan lebih baik
ungkapkan
biarkan mengalir bak air bah
tanpa arah dan tujuan
hingga emosi pun bertambah
Sudah lupakan!
Semua sajak telah berlalu
Cukup! hentikan
Mari merajut cerita yang baru
Sepi jeritan dalam hati
Bukan berarti baik!
rasa khawatir yang menghantui
terdiam tanpa pekik!
menulislah! rasakan hal-hal baik :)
menulislah! rasakan hal-hal baik :)
0 komentar:
Posting Komentar