Pages

Selasa, 22 Mei 2012

DIA :)


Part 1 : DIA..
Tabir surya terkesiap di pagi itu. Aku mulai terhentak dari mimpiku yang indah. Ya..akhir-akhir ini aku memimpikan sesuatu yang sangat indah. Di dalam mimpiku itu aku menemukan sosok “dia”. Hmm.. sudah lama aku begitu menumpahkan harapan hati ini untuk  “dia”. Sosok indah yang bisa membuat hatiku nyaman dan hangat hanya dengan melihat senyumannya. Bukan senyuman saja, bahkan hanya sekedar melihat bayanganya, suara indahnya, tatapannya. Ah~ semua yang ia miliki itu menghanyutkanku kedalam harapan-harapanku untuk selalu bisa dengan “dia”. Pagi ini memang tak sedingin  hari kemarin, kabut yang kemarin menyembunyikan senyum sang mentari sepertinya telah bosan mengganggu sang mentari. Andai saja setiap pagi aku bisa merasakan kehangatan seperti ini. Kehangatan pagi karena telah memimpikan dia, dan terbangun dengan sambutan mentari yang memancarkan kehangatan.
          Sepertinya aku harus bergegas, aku tak bisa terus terpaku di dalam kamar ini dengan jutaan khayalan tentang  “dia”. Aku harus segera menjalani hari ini. Kutatap jam di ponselku yang sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi. Rupa-rupanya aku akan sedikit terlambat hari ini. Aku beranjak dari tempat tidurku. Berjalan dengan malas bak jalan zombie yang  yang ditembaki puluhan “buah” (korban game J), terlalu pelan!. Aku sedikit mengucek mataku yang terasa berat ini, akibat tidur terlalu larut. Pukul 03.00 aku baru bisa tertidur tadi malam karena tumpukan tugas yang diberikan oleh guru-guru yang cerewet itu. Aku kembali tersadar dari lamunanku yang terus mengingat kejadian ‘telat tidur’ tadi malam, kini aku memandang cermin yang ttersambung dengan meja make up di rumahku dengan belasan stikker yang sebagian besar berwarna merah. Red Ocean  pikirku sejenak dan lanjut menatap guratan-guratan dan lekuk di wajahku. Aku begitu cantik bukan ? (narsis banget woy..!) hahaha, aku tertawa ringan dan kembali merapikan rambutku yang berantakan gara-gara tidur gak bisa diem ( kebiasaan banget :D). Selesai sudah aku merapikan rambut yang tebal dan gak karuan ini. Saatnya mandi dan bergegas ke sekolah..
Hari ini sekolah tampak ramai, entah ada kegiatan apa? Aku juga belum tahu. Sepertinya ada acara yang cukup meriah, tapi belum ada pemberitahuan sama sekali dari pihak OSIS.aku memiringkan sedikit kepalaku dan memegangi kedua tali tasku. Aku terus berkutat dengan pikiranku sendiri. Aku harus segera menanyakan ini pada yang lain. Aku berjalan menuju kelasku dan berharap segera bertemu dengan orang yang bisa memberiku penjelasan tentang acara dadakan itu. Tidak lama akupun kini telah berada di ruang kelas, aku melihat semua isi kelas tampak sibuk. Baru saja aku ingin meletakkan tasku, sebuah tangan terasa menarikku dengan sedikit kasar dan dengan cepatnya aku terseret mengikuti arah tangan tersebut.
          “ ah.. sakit banget, kamu kenapa sih?” tanyaku kepadanya yang bukan lain adalah Mey.
“Aduh, jangan cerewet deh nanyak-nanyak dulu. Ikutin gue, SEKARANG!” dia menyuruhku diam dengan sedikit ‘kasar’.
“Gue gak ngerti loe tiba-tiba na.....”
Deg.. tanpa disadari kata-kata yang semulanya ingin kulanjutkan agar Mey berhenti menarikku, namun sosok ‘dia’ membuat bibirku terasa kelu untuk melanjutkan kata-kataku. Aku benar-benar melihatnya kali ini, ia sedang sibuk namun dia tetap terlihat tampan, dia indah dan aku hanya bisa spechless menatap punggungnya dari kejauhan.
“Loe kenapa bengong sih Ly?” Mey menyadarkanku karena sedikit terlihat ‘bengong’ dan pastinya sekarang ini mulutku terbuka sedikit yang bisa mengundang segerombolan serangga untuk masuk (Lebay deh :p).
“Gu..gue, nggak kok cuman itu.. anu.. anu..” aku gugup dan mulai salah tingkah karena ‘dia menoleh ke arah kami gara-gara si Mey ‘bawel’ itu yang bicaranya segede sound system.
“Ah.. anu-anu gak jelas apaan sih Ly?  Gue GAK NGERTI !” dia berbicara dengan berteriak membuat orang-orang yang tadinya sibuk mempersiapkan panggung pentas menatap kami ‘aneh’. 

TBC....

0 komentar:

Posting Komentar